Quotes

"Do What You Love,Love What You Do"

Selasa, 15 November 2011

Kata - kata Mutiara...

Menggapai Esensi dan Makna Khalifatullah…

September 10, 2011 oleh yusdeka putra

Atas Pengalaman Sahabat saya Mas “I”, kita diajarkan kembali bagaimana beliau dipahamkan oleh Allah tentang Esensi dan Makna Khalifatullah…
Inilah prosesnya…
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagiMaha Penyayang
Seperti kemarin
aku tengah berdiri di atas bukit, memandang kejauhan sungai angsa yang berkelak-kelok di senja yang indah, penuh kedamaian sinar matahari senja nampak kemerahan, meredup turun, terbenam, perlahan-lahan saat pergantian matahari turun ke peraduan begitu cepat mendadak hilang, menyisakan warna kemerahan di langit barat benda-benda yang nampak benderang, jelas dan tegas sungai yang berkelok, pohon yang menghijau di sepanjang sungainya sedikit demi sedikit menghilang, lenyap ditelan kegelapan hilang dan tiada lagi semua keindahan ini ditelan misteri, di tutup ketiadaan, kegelapan aku tak melihat apa-apa, aku tak tahu ada apa di hadapanku semua tak ada semua gelap.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian siang dan malam
terdapat (tanda-tanda kebesaran Allah) bagi orang-orang yang memiliki akal.” (QS. Ali Imran: 190)
Juga dalam firman-Nya yang lain:

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan siang,
serta bahtera yang berjalan di lautan yang bermanfaat bagi manusia.” (QS. Al Baqarah: 164)

Melanjutkan tafakur setelah mengamati pergerakan bayang-bayang, sepanjang pagi, siang dan malam aku “dipaksa” mengamati pergantian siang dan malam, harus mencari hikmahnya kejadian ini sebetulnya sama dengan beberapa hari lalu, dalam tidur ketika yang dimiliki hanya kesadaran, ada kalimat yang begaung muncul dalam kesadaran, ada dan nyata kalimat ini bergaung dan nyata diulang-ulang terus menerus
“Sesungguhnya dalam pergantian siang dan malam ada tanda-tanda”
“Sesungguhnya dalam pergantian siang dan malam”
……
“Pergantian siang dan malam”
……
“Pergantian….”
…..
Pergantian.
aaahhh.
apa maknanya.
apa hikmahnya.
Sesungguhnya pada pergantian siang dan malam ada tanda-tanda bagi orang mau menggunakan akal
pergantiang siang dan malam?
aku sudah mengamati sepanjang siang ini
lalu pergantiannya?
ya saat siang berganti malam apa yang terjadi
bagaimana akibatnya?
ada apa ketika siang itu hilang?.
apakah siang itu?
ada sesuatu yang membisik keras di dalam hatiku Al Quran adalah petunjuk dia menunjukkan sesuatu yang ingin kutanyakan ingin ku ketahui, carilah maknanya makna hanya berguna bagiku, menjawab tanyaku dalam pencarian Tuhan dalam pencarian apa rencana Tuhan bagiku
Aku diam, dalam tafakur mengamati pergantian malam blank…. Tersedot hilang …. Lenyap hanya ada kesadaran hatiku perlahan-lahan menjawab ketika terjadi pergantian siang dan malam
yang terjadi adalah tidak ada matahari sinar matahari perlahan-lahan lenyap sinarnya meninggalkan tempat-tempat di muka bumi tempat yang ditinggalkan menjadi gelap menjadi tidak nampak menjadi tidak ada bagi pandanganku menjadi tidak berarti “hilang”
jadi sesuatu yang ada tadi, menjadi tidak ada kalau matahari tidak ada …uuuh… kok sederhana saja jadi sesuatu ada bagi mataku kalau ada matahari dan ada sinarnya yang tak terhalang (ingat bayang-bayang kemarin) jadi semua yang ada di alam semesta ini ada bagi mataku dan bagi kesadaranku jika dan hanya jika matahari itu ada dan tak tertutup sinar pergantian siang ke malam hari merambat gelap total, apapun tak nampak, semua menjadi tak ada apa-apanya semua tiada, hampa, kosong …. bagi kesadaranku lalu perlahan muncul bintang-bintang ya … sinarnya muncul menerangi satu demi satu namun tiada satupun yang mampu menerangi bumi
Kesadaran muncul, ketika mengibaratkan matahari bagi bumi adalah ibarat Tuhan kepada Alam semesta ketika orang menyadari adanya Tuhan maka dia akan melihat alam semesta namun ketiadaan Tuhan maka yang terjadi adalah munculnya bintang-bintang yaitu Tuhan-Tuhan semu (bintang adalah sumber cahaya) sepeerti matahari yang tak mampu menandingi Tuhan, sangat tak berarti cahaya matahari kepada bumi adalah seumpama cahaya Tuhan yang menerangi hati manusia …
ya … ternyata berkaitan dengan hati seperti contoh kemarin dalam bayang-bayang yaitu hati
ternyata pergantian siang dan malam ini berkaitan dengan pergerakan hatiku, hatiku yang bergerak antara gelap dan terang, hatiku yang menerima cahaya matahari atau tidak, duh gampangnya
kalau hatiku menerima cahaya Tuhan ini seperti bumi menerima cahaya matahari
alam semesta ada dan nyata bagi mataku, maka kalau aku menerima cahaya Tuhan di hatiku
kesadaranku akan melihat semuanya secara nyata
Kulanjutkan pengamatanku
setelah itu apa yang terjadi yang muncul adalah bulan, yang bersinar penuh keindahan
cahayanya begitu indah kuning keemasan berkilau menyejukkan, begitu menawan hati
sinarnya mampu menerangi alam semesta tetapi begitu lembutnya begitu penuh aura keindahan, kenyamanan, keteduhan
apakah bulan itu?
apakah dia memancarkan sinarnya?
oh tidak!
bulan adalah seumpama hati manusia
dia hanyalah memantulan cahaya matahari
ketika bulan menerima cahaya matahari dan berada pada posisi yang tepat maka bulan akan purnama, sepenuh dan sebulat matahari namun dia bukan matahari dia hanya memantulkan cahaya matahari dalam keindahan yang nyata dan mampu menerangi alam semesta ini
cahaya mampu menyaingi bintang-bintang di langit
pergantian siang dan malam
ya… siang dan malam selalu berganti sehingga menimbulkan perubahan bentuk bulan dari waktu ke waktu itulah sebuah ketetapan Allah, itulah kehendak dan kepastian Allah demikian pula ketentuan Allah kepada hati yang akan selalu berubah ke arah kegelapan, akan bergerak perlahan-lahan setiap waktu akan menuju ke kegelapan kalau kita tidak mengarahkan kepada sumber cahaya lagi
Itulah gunanya sholat
secara ketentuan hati kita akan menuju ke arah ke gelapan dari waktu ke waktu, dan Allah mengetahui kapan waktu-waktu itu terjadi ketika waktu itu terjadi maka Allah menentukan waktunya agar kita menghadapkan wajah kita kepada sumber cahaya lagi agar mampu memantulkan cahayaNya lagi itulah ketentuan dan guna sholat sehingga waktu antara sholat, hati akan mengalami perubahan bentuk dari bulat sabit dan membesar lagi sampai penuh seumpama bulan purnama sebesar sumber cahaya yaitu matahari
Bulan tidak melakukan apa-apa
hanya begerak, berputar, mengiringi maka demikian pula hati, hanya perlu membuka kesadaran
menyadi dirinya hanyalah sebuah pemantul menghadapkan dirinya kepada matahari dan mengarahkan sisi pemantul karena bulan mempunyai dua sisi yaitu sisi pemantul dan sisi penyerap, sebagaimana sisi hati hati kita mempunyai disi sisi mata uang sisi yang bening dan sisi gelap maka arahkan sisi bening ini agar mampu menjadi pemantul yang memantulkan cahaya Ilahi

Sang Khalifah
Maka itulah tugas hati dan juga tugas manusia di bumi ketika siang hari, dunia sudah diterangi matahari bulan tidak perlu bertugas apapun namun ketika matahari tidak ada maka tugas kita menerangi alam semesta menjadi bulan karena kita bukanlah matahari kita bukanlah sumber cahaya namun hati kita mampu menjadi bulan hati kita bisa menjadi pemantul cahaya
Maka jadilah bulan purnama yang akan menerangi alam semesta itulah tugas khalifah itulah tugas manusia di muka bumi memancarkan sinarnya penuh kelembutan penuh kasih sayang sinar yang teramat indah bukan sinar yang membuat hidup namun sinar yang menerangi
Sebagai Khalifah Allah di bumi maka jadilah seperti bulan purnama yang mewakili matahari pada tempat dan posisinya bukan menggantikan matahari hanya memantulkan sebagian kecil
fungsi matahari kata “pergantian” dalam ayat di atas sangat penting kita sang khalifah harus tahu kapan pergantian tugas mewakili itu terjadi, bukan untuk menggantikan sehingga kita tidak “merasa” menjadi matahari hanya menyalurkan cahaya matahari menjadi bulan yang selalu Purnama bagi Alam semesta
Indahnya Bulan.
Pergantian
Pergantian?????
ya… mengapa kata ini begitu memikatku, mengapa kata ini selalu bergema terus menerus memaksaku untuk mengerti dan memahami pergatian siang dan malam…. hem….ah.
kucoba menjelajah apa yang terjadi pada saat siang berganti malam ya…. kemungkinan …
betul kemungkinan kemungkinan menjadi gelap total kemungkinan ada bulan sabit kemungkinan menjadi bulan purnama jadi pergantian adalah kemungkinan serah terima menjadi wakil
kemumgkinan serah terima menjadi khalifah kemungkinan hati menjadi bulan atau tidak
jadi inilah “pilihan” bagi yang menyadari
inilah hikmahnya
sebuah pilihan … sebuah penentuan …. sebuah keputusan
….. tunggu dulu ….
masih ada lagi kuamati pergantian siang dan malam ini teramat singkat coba lihat baik-baik mungkin hanya satu jam … ah kurang dari itu mungkin hanya satu menit bahkan kurang, saat matahari terbenam hanya satu detik
setelah itu akan ada malam yang sangat panjang maka sebetulnya pilihan kita sungguh singkat
hanya sebuah pilihan menjadi bulan penuh menjadi bulan sebagian ataukah tidak menjadi apa-apa mungkin kesempatan ini akan datang lagi esok mungkin kesempatan inilha yang terakhir
tetapi pastikan bahwa ketika kesempatan ini tidak diambil memerlukan waktu yang cukup lama
untuk mendapatkan kesempatan itu lagi sekarang ini tergantung kesadaranku apa yang akan kuambil setelah kusadari ini kesempatan itu ada di depan mataku hanya perlu satu detik untuk meraih kemungkinan ini hanya satu detik untuk menjadikan hatiku menjadi bulan
apakah pilihanku?.
menjadi bulan sabit? ataukah bulan purnama?.
menjadi khalifahnya sehingga mampu menerangi semesta?
ataukah mengambil sumber cahaya lain, bintang-bintang, lilin ataukah kunang-kunang. karena hatiku ini hanya mampu menjadi seperti bulan. hanya itu saja satu-satunya pilihan maka tentu saja harus kupilih sumber cahaya yang benar, sumber yang asli dan kupilih membuka seluruh hatiku agar seluruh hatiku sebesar sumber cahaya seumpama matahari dan bulan siapkah aku dengan pilihan ini?
Ya Tuhanku
Teguhkan hatiku.
Semoga kita semua
mampu menjadi bulan purnama yang indah
bagi alam semesta
Wassalam
Deka on behalf of Mas “I”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar